Tuesday, 14 October 2014

14 Kualitas yang Harus Anda Miliki untuk Sukses

Orang pintar bisa berpura-pura bodoh, sedangkan orang bodoh mustahil berpura-pura pintar. Demikian juga, orang sukses bisa berpura-pura jadi orang biasa-biasa saja, sedangkan orang biasa-biasa saja mustahil berpura-pura sukses. Tahukah Anda mengapa demikian? 
Karena kualitas tidak bisa diakali!
Nah, jika kualitas syarat terbentuknya air mendidih adalah suhu, maka kira-kira apa kualitas syarat untuk mencapai kesuksesan? Mari kita cari tahu kualitas apa saja yang wajib dimiliki untuk menghasilkan kesuksesan.

1. DISIPLIN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, disiplin adalah ketaatan kepada peraturan atau tata tertib. Disiplin berarti mampu mengelola diri sedemikian rupa sehingga taat kepada peraturan yang berlaku.
Dalam kaitannya dengan upaya menuju sukses, peraturan meliputi peraturan waktu, peraturan keuangan, keamanan, peraturan organisasi, dan masih banyak lagi.
Jadi, jika ingin meraih sukses, kita harus taat terhadap peraturan waktu, keuangan, keamanan, dan organisasi.

2. MANDIRI
Mandiri berarti tidak bergantung pada orang lain. Orang yang biasa-biasa saja senantiasa menggantungkan usahanya kepada orang yang dianggapnya lebih mampu. Ia tidak memiliki kepercayaan diri untuk bertanggung jawab terhadap apa yang diusahakannya sendiri. Ia juga tidak memiliki kepercayaan diri merumuskan langkah-langkah yang harus ditempuhnya untuk meraih sukses. Sebaliknya, ia membutuhkan arahan orang lain dalam merumuskan langkah-langkah yang harus ditempuhnya.
Dalam dunia usaha, tentu saja orang yang tidak mandiri akan kalah cekat dengan mereka yang mandiri. Saat orang yang mandiri sudah menjalani langkah, orang yang tidak mandiri baru meminta pengarahan orang lain untuk merumuskan langkah yang harus ditempuhnya.

3. BERTANGGUNGJAWAB
Kualitas ketiga yang harus dimiliki untuk sukses yaitu bertanggung jawab. Tanggung jawab erat kaitannya dengan mandiri. Hanya orang mandiri yang berani dan dapat bertanggung jawab.
Dalam dunia bisnis, tanggung jawab sangat penting. Tanpa tanggung jawab, usaha Anda stagnan. Sebagai contoh, Anda adalah seorang pemilik toko elektronik. Jika Anda bertanggung jawab, Anda tidak sekadar mendirikan toko itu dan mengisinya dengan barang-barang yang Anda jual. Lebih jauh, Anda akan mencari cara untuk membuat toko itu diserbu pembeli. Sebaliknya, jika Anda tidak bertanggung jawab, Anda akan membiarkan toko tersebut apa adanya. Anda tidak peduli apakah toko tersebut laku atau tidak.

4. KREATIF
Kreatif berarti mampu untuk mencipta. Dalam dunia bisnis, kreatifitas sangat penting. Dengan kreatifitas, seseorang menciptakan terobosan untuk mengatasi masalah yang berkaitan dengan bisnisnya.
Sebagai contoh, Anda seorang pemilik toko. Promosi sudah Anda lakukan demi meningkatkan hasil penjualan. Tetapi, Anda tidak berhenti di situ. Anda memiliki terobosan untuk mendukung promosi itu sedemikian rupa sehingga pelanggan tertarik. Karena Anda kreatif, Anda memberikan diskon bagi pembelian minimal 5 unit barang elektronik, misalnya.
Jadilah pemikir. Bacalah setiap kemungkinan dan peristiwa dan jadikan ia pelajaran. Niscaya Anda akan menjadi orang yang kretatif.

5. PENASARAN
Penasaran bisa menjadi sumber kesuksesan. Dengan penasaran, kita terdorong untuk mempelajari hal-hal baru. Karena penasaran, kita terpacu untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya. Akhirnya, pengetahuan kita luas, demikian juga wawasan kita.
Pengetahuan dan wawasan tersebut dapat menjadi sumber ide bagi bisnis kita.
Misalnya, Anda memiliki usaha penjualan produk elektronik. Jika Anda pemilik toko yang gampang penasaran, Anda akan mempelajari dan menggali informasi mengenai produk-produk elektronik terbaru. Anda juga penasaran mengamati dinamika pasar.
Dengan demikian, saat pasar lesu, Anda dapat menerapkan serangkaian strategi agar tidak merugi. Sebaliknya, saat pasar bergeliat, Anda pun dapat menerapkan strategi-strategi untuk menghadapinya.
Beda halnya jika Anda tidak memiliki rasa penasaran. Anda tidak peduli dengan apa yang terjadi di pasar. Akibatnya, Anda tidak tahu apa yang harus Anda lakukan saat pasar sedang bergejolak.

6. SUPEL DAN PERCAYA DIRI
Mungkinkah orang sukses tanpa memiliki jaringan? Dunia usaha adalah dunia interaksi antara pelaku usaha dan konsumen. Nah, interaksi inilah yang membentuk jaringan. Dalam jaringan ini, seseorang dapat menawarkan produknya. Ia juga dapat menjalin kerja sama dengan pihak lain.
Sulit dibayangkan orang membuka usaha tanpa memiliki jaringan. Bahkan orang yang hanya mempromosikan komoditas nya lewat media sosial pun harus membangun jaringan dengan orang-orang yang berkunjung ke akun sosial media nya. Ia harus aktif berkomunikasi dengan orang-orang yang menjadi calon konsumen nya itu. Ia harus mengelola konsumen sedemikian rupa menjadi konsumen yang setia membeli produknya.
Nah, lalu bagaimana cara membentuk jaringan? Anda harus percaya diri dan supel. Jika Anda sudah minder berbicara dengan orang lain, malu meyakinkan orang lain untuk membeli produk Anda atau untuk menjalin kerja sama dengan Anda, maka bisa dipastikan Anda tidak akan memiliki jaringan yang kuat.
Konsumen Anda akan beralih kepada pelaku usaha yang gesit dan supel mendekati mereka. Demikian juga dengan rekan Anda. Mereka akan menjalin kerja sama dengan pihak yang percaya diri terhadap kemampuannya dan percaya terhadap kualitas barang yang ditawarkan.

7. KOMITMEN
Banyak orang ingin sukses tetapi tidak memiliki komitmen yang kuat. Mereka ingin menjadi kaya, tetapi setiap hari kerjanya hanya main-main. Tidak ada kemauan untuk menepis rasa malas dan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Tidak ada kemauan untuk bergerak. Akhirnya, keinginan itu hanya menjadi keinginan belaka.
Untuk mewujudkan impian Anda, mewujudkan kesuksesan Anda, Anda perlu berkomitmen. Komitmen berarti tekad dan kemauan. Dalam kaitannya dengan sukses karir, komitmen berarti kemauan dan tekad untuk membangun karir dan usaha. Saat Anda sudah berkomitmen, Anda akan menjadi orang yang disiplin, tekun, dan rajin melakukan berbagai langkah untuk membangun dan mengembangkan usaha Anda.

8. MAWAS DIRI
Untuk meraih sukses, kita juga perlu bermawas diri. Mawas diri artinya menyadari kelemahan dan kekurangan. Kelemahan atau kekurangan merupakan salah satu faktor yang menghalangi perjalanan kita menuju sukses.
Nah, dengan menyadari kelemahan kita, kita bisa merumuskan cara untuk mengatasinya. Saat kita bisa mengatasi kelemahan, itu artinya satu rintangan sudah dilenyapkan. Jalan menuju sukses pun semakin terbuka lebar.

9. FOKUS
Seringkali kita memiliki rencana yang segudang banyaknya. Rencana-rencana itu adalah rencana-rencana bagus dan memiliki prospek ke depan. Namun demikian, sayang sekali kita tidak bisa mewujudkan semuanya. Mengapa demikian? Karena kita tidak fokus.
Sebanyak apapun rencana kita tidaklah berguna jika kita tidak fokus. Saat kita tidak fokus, proyek A belum berhasil, kita sudah beralih ke proyek B. Saat proyek B gagal, kita beralih ke proyek C. Saat proyek C memakan waktu yang lama, kita beralih ke proyek D. Saat kita tertarik melihat prospek pada proyek E, kita meninggalkan proyek D dan beralih ke proyek E. Akhirnya, semua proyek gagal terwujud.
Nah, agar tidak membingungkan, fokuslah pada satu usaha. Selesaikan terlebih dulu usaha itu hingga tuntas. Setelah satu proyek selesai, Anda bisa melanjutkannya ke proyek lain.

10. PANTANG MENYERAH
Dalam setiap langkah yang kita jalani senantiasa terdapat rintangan yang menghalangi. Mustahil jika jalan kita selamanya mulus. Sebaliknya, senantiasa ada lubang, jalan terjal, krikil dan bebatuan yang menghambat perjalanan kita.
Orang yang mudah menyerah akan berhenti ketika ia menemui jalan terjal atau krikil yang menghadang. Oleh karena itu, mereka tidak pernah sampai pada tujuan. Beda halnya dengan orang yang pantang menyerah. Ia menghadapi jalanan terjal dan bebatuan sebagai tantangan yang harus ditaklukkan.
Orang yang pantang menyerah juga tekun dalam menjalani proses menuju sukses. Ia tidak menyerah dengan rasa bosan dan lelah yang datang karena lamanya proses itu.

11. BERANI
Untuk meraih sukses, kita juga butuh keberanian. Kita harus berani mengambil risiko. Tanpa keberanian mengambil risiko, dijamin usaha kita akan stagnan. Sebagai contoh, kita tidak berani mengorbankan uang kita untuk menambah modal. Akibatnya, usaha kita kalah saing dengan usaha milik rival.
Selain keberanian mengambil risiko, kita juga harus berani bersaing secara sportif dengan pesaing. Dengan bersaing sportif, pasar dan rekan bisnis dapat menilai kemampuan dan kehebatan kita. Secara tidak langsung, itu bisa menaikkan nilai tawar kita dan memberikan nama baik pada usaha yang kita miliki.

12. INTEGRITAS
Saat kita berniat membangun usaha, kita harus memiliki integritas yang tinggi. Integritas adalah kejujuran. Ia juga dapat dimaknai sebagai sifat berprinsip. Integritas juga dapat merujuk pada semua sifat yang terpuji.
Membangun bisnis tentu butuh integritas. Dengan integirtas, kita berkomitmen terhadap apa yang kita lakukan. Dengan integritas kita menepati semua janji kepada pelanggan. Selain itu, rekan juga mempercayai tindakan dan ucapan kita.

13. BERPIKIR POSITIF
Untuk meraih sukses, kita harus berpikir positif. Saat berpikir positif, kita melihat segala sesuatu dengan positif. Saat kita melihat segala sesuatu dengan positif, maka kita dapat melihat hikmah di balik segala sesuatu, di balik setiap peristiwa. Saat kita bisa melihat hikmah di balik segala sesuatu, kita dapat mengambil manfaat darinya.
Dalam kaitannya dengan sukses berusaha, ada contoh yang menarik mengenai orang-orang yang meraih sukses karena selalu berpikir positif.
Saat gunung Merapi meletus beberapa tahun silam, semua orang berduka. Terlebih para penduduk di sekitaran gunung itu. Letusan, muntahan pasir, dan lahar dingin memporakporandakan pemukiman. Tampak tidak ada yang tersisa yang dapat dijadikan sebagai sumber penghidupan.
Namun demikian, tidak bagi mereka yang mampu berpikir positif. Mereka sanggup bangkit lagi sekalipun semuanya telah hancur. Lahar dingin yang bagi kebanyakan orang tidak memiliki manfaat apa-apa, bagi mereka yang berpikir positif dapat dijadikan sebagai sumber pencaharian. Mereka memanfaatkan lahar dingin untuk bercocok tanam dan menghasilkan kerajinan tangan untuk dijual. Mereka juga menyulap pasir yang memporakporandakan pemukiman mereka menjadi uang. Hasilnya, kehidupan pun berjalan lagi. Roda ekonomi kembali berputar. Bencana tidak dapat menghentikan mereka untuk terus hidup dan berkarya.
Cerita di atas tidak dimaksudkan untuk meremehkan penderitaan saudara-saudara kita yang terkena dampak bencana gunung Merapi. Cerita di atas hanya dimaksudkan untuk menggambarkan orang-orang yang selalu berpikir positif.

14. CEKATAN
“Talk less, do more!” Begitu kata orang mengomentari mereka yang suka omdo alias omong doang, besar di omongan.
Orang yang omdo tidak akan meraih sukses. Bagaimana ia akan sukses jika ia hanya banyak bicara, tetapi nol tindakan? Sehebat apa pun idenya, jika ia tidak segera merealisasikannya, percuma saja. Yang ada, ide itu direbut oleh orang yang cekatan, yang talk less, do more.
Oleh karena itu, untuk meraih sukses, kita harus menjadi orang yang cekatan.
Nilai lebih orang cekatan adalah dipercaya oleh kolega atau pun konsumen. Saat ia mengajak orang lain bekerja sama dengannya, ia tidak hanya bilang ya tanpa ada realisasinya. Sebalinya, saat ia mengucap ya, ia serius dengan ucapannya itu. Ia langsung bergerak untuk merealisasikan rencana-rencananya.


14 kualitas di atas merupakan syarat yang harus ada untuk meraih sukses. Namun demikian, saat Anda memiliki kualitas-kualitas tersebut, tidak lantas Anda menjadi orang yang sukses. Syarat terbentuknya kualitas baru atau kualitas yang lebih tinggi adalah akumulasi kualitas syarat. Jadi, selain memiliki kualitas-kualitas di atas, Anda juga harus mengakumulasinya. Artinya, jadikan kualitas-kualitas itu sebagai kebiasaan Anda.
Sukses tidak akan diraih manakala dalam menerapkan kualitas-kualitas di atas, Anda tidak konsisten, alias hangat-hangat tahi ayam. Hari ini Anda disiplin, tetapi besoknya tidak. Hari ini Anda jujur, tetapi besoknya Anda banyak berbohong. Jika seperti itu, mustahil Anda akan meraih sukses.
Semoga bermanfaat

No comments: